“Pembangunan sistem penyediaan air baku ini akan didukung dengan teknologi yang lebih bagus dari teknologi air minum yang saat ini ada di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai ( BWS ) Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, Bendungan Sepaku-Semoi yang dibangun dengan kapasitas tampung 10 juta kubik.
Baca Juga:
Koordinasi dan Pengawasan Jadi Kunci Percepatan Pembangunan IKN, MARTABAT Prabowo-Gibran Ajak Seluruh Elemen Dukung Otorita IKN
Luas genangan 280 hektare dapat melayani air baku 2.500 liter/detik.
"Saat ini progres Bendungan Sepaku-Semoi sebesar 88 persen akan kami selesaikan di Juni 2023.
Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku untuk melayani air baku sebesar 3.000 liter/detik," kata Harya.
Baca Juga:
Berhasil Listriki 90 Persen Negaranya dari Tenaga Air, ALPERKLINAS Apresiasi Rencana Kerja Sama Indonesia–Tajikistan Bangun PLTA di Kalimantan
Selain untuk penyediaan air baku, dikatakan Harya, Bendungan Sepaku-Semoi juga difungsikan untuk pengendalian banjir dan kawasan wisata.
"Nantinya untuk memenuhi kebutuhan air baku jangka panjang di IKN, akan dibangun lagi satu bendungan, yakni Bendungan Batu Lepek dengan kapasitas 4.300 liter/detik," kata Harya.
Selain melihat pembangunan infrastruktur pemenuhan kebutuhan air baku IKN Nusantara, delegasi Jepang tersebut juga melihat lokasi Titik Nol IKN Nusantara, pembangunan Istana Negara, dan Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Barat sepanjang 2,99 km.