Nusantara.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah strategis Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang menjalin kerja sama dengan Kedutaan Besar Kanada untuk memperkuat investasi bisnis global di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Gerakan ini dinilai selaras dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran yang menempatkan Indonesia sebagai poros kemajuan baru dunia melalui penguatan diplomasi ekonomi, kemandirian energi, dan jejaring investasi hijau.
Baca Juga:
Viral Tawuran Pelajar Menggunakan Enggrek di Jambi, Langsung Diringkus Polisi
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai kerja sama internasional yang dijajaki Pemkab PPU merupakan bentuk inovasi kepemimpinan daerah yang berorientasi masa depan.
Ia mengatakan, langkah itu menunjukkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya soal infrastruktur, melainkan juga penciptaan ekosistem ekonomi global yang kolaboratif dan berkelanjutan.
“Langkah Pemkab PPU menggandeng Kanada memperlihatkan visi ekonomi daerah yang maju dan adaptif. Kanada memiliki rekam jejak kuat dalam inovasi energi terbarukan dan industri hijau. ini sejalan dengan arah pembangunan IKN yang mengedepankan keberlanjutan dan efisiensi,” ujar Tohom, di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Baca Juga:
Kapolres Bungo Tegaskan Kepada Masyarakat Hentikan Aktivitas PETI
Tohom menilai, kolaborasi tersebut bisa menjadi contoh ideal bagi daerah lain dalam membangun diplomasi ekonomi yang cerdas dan produktif.
Ia mengungkapkan bahwa hubungan lintas negara bukan sekadar urusan investasi modal, tetapi juga pertukaran pengetahuan dan teknologi yang memberi nilai tambah bagi masyarakat lokal.
“Yang kita dorong sekarang adalah investment with purpose, investasi yang menghadirkan manfaat sosial, teknologi, dan kapasitas sumber daya manusia. PPU berada di jalur yang tepat untuk menjadi pilot project pembangunan hijau terintegrasi di kawasan IKN,” tambahnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menilai, langkah kolaboratif tersebut sejalan dengan konsep aglomerasi ekonomi yang menjadi pendorong utama daya saing wilayah sekitar IKN.
“Sebagai Ketua Aglomerasi Watch, saya melihat PPU telah membaca arah kebijakan nasional dengan sangat baik. Integrasi kawasan penyangga IKN membutuhkan sinergi antara pemerintah daerah, investor global, dan lembaga pendidikan. Model PPU-Kanada bisa menjadi benchmark bagi daerah lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tohom menilai keberanian pemerintah daerah untuk membuka pintu kolaborasi global seperti ini mencerminkan semangat baru Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, yakni membangun kemajuan berbasis nilai, etika, dan keberlanjutan.
“Inilah makna sesungguhnya dari Indonesia Emas 2045. Jadi, bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tapi tentang kedaulatan dalam kolaborasi global. PPU telah memulainya,” tutup Tohom.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]