Nusantara.WAHANANEWS.CO - Langkah strategis Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, dalam membuka 16 peluang investasi properti di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, mendapat apresiasi tinggi dari Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran.
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menyebut langkah ini sebagai bentuk nyata dari visi Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam mempercepat transformasi Nusantara menjadi episentrum kemajuan bangsa.
Baca Juga:
Beri Kepastian Hukum Bagi Investor, ALPERKLINAS Apresiasi Kementerian ESDM yang Terbitkan Permen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dari Pembangkit
"Langkah Pak Basuki ini sangat presisi dan berani. Ini bukan sekadar tawaran investasi, melainkan sinyal kuat bahwa pemerintah sedang mempersiapkan Nusantara sebagai kota masa depan yang terbuka, inklusif, dan memiliki ekosistem investasi yang sehat," ujar Tohom dalam pernyataan resminya, Jumat (23/5/2025).
Tohom menilai bahwa keterbukaan pemerintah kepada para pengusaha properti, khususnya anggota Real Estat Indonesia (REI), merupakan bentuk sinergi strategis antara negara dan dunia usaha dalam membangun peradaban baru.
Ia menegaskan bahwa MARTABAT Prabowo-Gibran, sebagai gerakan yang mengawal visi besar pemerintahan, memandang inisiatif ini sebagai momentum yang tak boleh disia-siakan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta DPR RI dan DPRDSU Dapil Karo-Dairi-Pakpak Barat Desak Menteri PU Alokasikan Anggaran Pelebaran Jalan Merek-Sidikalang
“Ketika negara memberi kepastian hukum, insentif fiskal, dan keberpihakan kebijakan kepada sektor swasta, maka sektor swasta wajib menjawabnya dengan etos kerja, kecepatan, dan keberanian mengambil risiko. Ini yang kami sebut sebagai investasi bermartabat,” tuturnya.
Pentingnya Aspek Sosial dalam Investasi IKN
Tohom menekankan bahwa investasi properti di IKN tak boleh hanya mengejar keuntungan, tetapi juga harus menyentuh aspek keadilan sosial.
“Pembangunan hunian bersubsidi dan ruang usaha mikro yang terjangkau harus menjadi prioritas. Jangan sampai Nusantara hanya menjadi milik para elit, sementara rakyat kecil hanya jadi penonton,” bebernya.
Ia juga mengimbau agar para pengusaha properti menggandeng koperasi, BUMDes, dan pelaku UMKM lokal dalam pembangunan ekosistem kawasan.
Menurutnya, ini akan mempercepat inklusi ekonomi sekaligus menciptakan stabilitas sosial jangka panjang di ibu kota baru.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengingatkan pentingnya memastikan keterhubungan IKN dengan wilayah aglomerasi sekitarnya seperti Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara.
Ia menyebut bahwa investasi properti harus sejalan dengan strategi makro tata ruang dan mobilitas.
“Jangan sampai IKN jadi enclave modern yang terputus dari denyut ekonomi regionalnya. Investasi properti harus sinkron dengan pembangunan infrastruktur konektivitas dan transportasi massal lintas wilayah,” ujar Tohom.
Menutup pernyataannya, Tohom kembali menegaskan komitmen MARTABAT Prabowo-Gibran untuk mengawal seluruh agenda strategis pemerintahan, termasuk transformasi IKN sebagai kota dunia yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin IKN tidak hanya menjadi simbol modernitas, tetapi juga simbol keadilan ruang dan kesempatan. Jika 16 peluang ini bisa menjadi gerbang keterlibatan semua lapisan bangsa, maka Prabowo-Gibran telah meletakkan pilar sejarah yang agung. Di situlah martabat itu hidup,” pungkasnya.
Basuki sebelumnya mengungkapkan bahwa 16 peluang investasi tersebut tersebar di Sub Wilayah Perencanaan 1A, 1B, dan 1C di KIPP IKN, dan mencakup hunian komersial hingga subsidi.
Pemerintah juga menawarkan berbagai insentif seperti tax holiday, pembebasan PPN, BPHTB, serta super tax deduction hingga 200% bagi investor yang memberikan donasi.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]