MetroNusantaraNews.co | PT PLN (Persero) melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN mengirimkan relawan dokter dan membuka posko kesehatan bagi penyintas gempa Cianjur. Posko kesehatan YBM PLN dibuka sehari pascagempa dan masih terus melayani kebutuhan medis para pengungsi hingga hari ini.						
					
						
						
							Dokter Suryani, salah satu tenaga medis YBM PLN mengatakan, ada 7 dokter, 4 perawat dan 7 relawan yang diterjunkan langsung di posko kesehatan di lokasi terdampak gempa Cianjur.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									PLN Tunjukkan Profesionalisme, Listrik Stabil Selama Kunjungan VVIP Afrika Selatan dan Brasil
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							“Kebanyakan warga yang datang ke sini menderita sakit batuk pilek, pegal-pegal, asam lambung, hipertensi dan gatal. Selain mengobati, kami juga memberi edukasi kepada penyintas untuk menjaga kesehatan, tidur yang cukup dan banyak sabar dalam menghadapi ujian bencana saat ini,” ujarnya.						
					
						
						
							Pengobatan posko kesehatan YBM PLN terbagi menjadi 2, posko _mobile_ yang terus bergerak dan berkeliling ke lokasi pengungsian membantu warga. Dan satu posko kesehatan yang menetap.						
					
						
						
							"Khusus posko kesehatan menetap, selain pemeriksaan kesehatan warga kami juga melayani pemeriksaan USG kehamilan bagi ibu hamil penyintas gempa," terang Dokter Suryani.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									PLN dan Polytron Catat Rekor MURI: 500 Motor Listrik Lakukan Pengisian Serentak di Jatinangor
								
								
									
	
								
							
						
						
							Suryani sendiri adalah dokter yang sering terjun saat bencana terjadi. Dirinya bersama tim tenaga kesehatan lain ikut merasakan apa yang dialami para penyintas gempa.						
					
						
						
							“Kami di sini kadang kurang istirahat dan tidur secukupnya saja karena cemas dan takut terjadinya gempa susulan. Namun di sisi lain, kami bahagia bisa mengobati para korban di pengungsian. Saudara-saudara kita membutuhkan pelayanan kesehatan akibat trauma gempa. Banyak yang sakit karena kurangnya istirahat dan kondisi cuaca hujan,” tambahnya.     						
					
						
						
							Menurut dokter yang sehari-hari praktek mandiri ini, para pengungsi membutuhkan tenda yang layak untuk ditempati. Utamanya bagi para lansia dan anak balita. Suplai obat-obatan juga terus diperlukan untuk mendukung kelancaran pengobatan.