Untuk menghindari penumpukan sarana transportasi, Budi Karya menyebut kereta ini tidak akan dibangun langsung dari Bandara Sepinggan di Balikpapan menuju IKN Nusantara.
Akan tetapi, kereta akan masuk dulu ke Kota Balikpapan, untuk selanjutnya melaju sejajar tol. "Sarana yang kami lakukan adalah AGT," kata Budi Karya.
Baca Juga:
Proyek Strategis IKN: Hutama Karya Pimpin Pembangunan Jalan Kompleks Yudikatif dengan Konsep Futuristik
AGT ini, kata dia, adalah kereta dengan roda karet seperti yang digunakan pada Skytrain di Bandara Soekarno Hatta.
“Kapasitas kereta pun cukup 50 orang saja, tidak mesti sampai 150 orang. Tujuannya untuk menghasilkan headway yang rapat," kata Budi Karya.
Rel untuk kereta roda karet di IKN ini juga ada yang menapak di tanah dan ada yang elevated alias jalur layang.
Baca Juga:
Batas Wilayah Disepakati, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Otorita IKN Jadi Pemda Khusus Tahun 2028
Bahkan di Eropa dan Amerika sudah berjalan di atas rel virtual. Budi Karyasadar proyek ini butuh dana yang besar dan teknologi tinggi.
"Kami sudah merencanakan, tidak harus selesai 2024," kata Budi.
Rencana ini disampaikan Budi ketika dikonfirmasi soal tindak lanjut investasi asing di IKN, di tengah kekhawatiran proyek IKN Nusantara sepi peminat.