Ia juga menyoroti peran diplomasi ekonomi yang dimainkan oleh Duta Besar RI untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman, yang memimpin langsung pertemuan hybrid dengan para calon investor.
“Diplomasi yang efektif akan menciptakan jembatan antara visi pembangunan IKN dengan kepercayaan investor global. Dari sinilah reputasi Indonesia sebagai pusat investasi dunia bisa terus dikukuhkan,” tambahnya.
Baca Juga:
Tahun 2028 IKN Ditetapkan Jadi Ibu Kota Politik
Tohom, yang juga Ketua Aglomerasi Watch, menilai bahwa investasi internasional di IKN tidak hanya memberi nilai finansial, tetapi juga memperkuat pertumbuhan ekonomi di sekitar Kalimantan Timur.
“Kita harus melihat ini sebagai pemicu lahirnya pusat pertumbuhan baru. Investasi Kazakhstan akan menarik ekosistem pendukung: industri kreatif, teknologi, transportasi modern, hingga jasa keuangan. Jika dikelola dengan benar, ini akan menjadi katalis Indonesia menuju 2045,” tegasnya.
Dengan semakin derasnya arus modal dari berbagai negara, Tohom menekankan pentingnya pengawasan publik.
Baca Juga:
Penampakan IKN yang Jadi Ibu Kota Politik 2028 Dibocorkan NASA
“IKN harus menjadi etalase transparansi. Rakyat berhak tahu sejauh mana investasi asing berkontribusi bagi kesejahteraan nasional. Ke depan, saya optimistis IKN bukan hanya pusat pemerintahan, tapi juga episentrum ekonomi dunia,” pungkasnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]