“IKN harus menjadi penggerak aglomerasi Kalimantan, bukan magnet yang menyedot sumber daya daerah sekitar. Transportasi darat dan udara harus menghubungkan, bukan memisahkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, dukungan semua pihak, pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan proyek strategis ini.
Baca Juga:
Jadi Laboratorium Etos Kerja Baru, MARTABAT Prabowo-Gibran: OIKN sebagai Pusat Lahirnya Standar Baru Pelayanan Publik
Transparansi, keberlanjutan lingkungan, serta keberpihakan pada kepentingan masyarakat lokal harus menjadi prinsip utama dalam setiap tahap pembangunan.
“Kalau dikelola dengan visi besar dan tata kelola yang baik, konektivitas IKN–Sarawak akan menjadi warisan penting bagi generasi mendatang,” pungkas Tohom.
Sebelumnya, Otorita IKN bersama Pemerintah Sarawak membahas peluang kerja sama lintas sektor, termasuk rencana penerbangan langsung yang akan dioperasikan maskapai Air Borneo serta wacana pembangunan jalur kereta api lintas Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam, sebagai upaya memperkuat konektivitas dan dinamika ekonomi kawasan Pulau Kalimantan.
Baca Juga:
Dorong IKN Mandiri Energi, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Transfer Teknologi Hidro dari Tajikistan
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]